Rabu, 16 Desember 2015

3 Cara Cegah Payudara Bengkak Selama Menyusui

Payudara bengkak umumnya terjadi di hari-hari pertama persalinan. Umumnya dialami ibu yang baru memiliki anak pertama, meski tidak menutup kemungkinan terjadi juga di anak kedua bahkan ketiga. Payudara bengkak yang tidak ditangani segera, bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah yang dikenal dengan mastitis atau peradangan payudara disertai demam karena terjadi infeksi. Meskipun demikian, tentu saja kondisi ini tidak serta merta menjadi penghalang pemberian ASI eksklusif.

courtesy of http://www.primehealthchannel.com
Beberapa tips mencegah payudara bengkak berikut ini sebaiknya dipelajari oleh calon ibu maupun yang sedang menanti persalinan. Semakin kita tahu, semakin kita bisa mencegah lebih dini. Pemberian ASI eksklusif pun bisa diberikan secara maksimal.

Sebab Payudara Bengkak
Payudara mulai memproduksi ASI dalam jumlah banyak pada hari kedua sampai kelima pasca persalinan. Karena sebelumnya, payudara memproduksi kolostrum terlebih dulu. Di awal-awal persalinan, payudara yang terlihat tidak besar dan 'penuh' pun sudah memproduksi ASI jenis kolostrum.

Setelah fase kolostrum selesai dan menuju fase pembentukan ASI yang utuh, sangat wajar dan normal jika payudara mulai terasa berat dan penuh. Payudara bisa menjadi bengkak jika ASI yang sudah banyak diproduksi ini tidak dikeluarkan secara kontinue dan optimal.

Mencegah Payudara Bengkak
  1. Menyusui sesering mungkin
    Berikan ASI kapanpun bayi merasa lapar. Kenali tanda-tanda lapar bayi seperti mencecap dan 'ngempeng' jari. Biasanya bayi akan memiliki waktu pola makan sendiri sekitar 1-3 jam. Kenali pola makan bayi Anda dengan baik.

  2. Menyusui secara tuntas
    ASI yang pertama kali keluar disebut dengan foremilk. ASI ini lebih banyak mengandung cairan yang bisa menghilangkan rasa haus bayi. Setelah fase foremilk adalah ASI hindmilk yang banyak mengandung lemak. Jika diperah, maka ASI hindmilk terlihat lebih kental sedangkan foremilk terlihat lebih jernih.

    Dalam proses menyusui, biarkan bayi menuntaskan menyusu di salah satu payudara. Tujuannya, agar bayi bisa mendapatkan ASI foremilk dan hindmilk. Jika bayi merasa cukup untuk menyusu di salah satu payudara, dia bisa melepaskan atau berhenti menyusu. Kemudian, Anda bisa mengganti di payudara yang lain.

    Jika bayi belum selesai sempurna menyusu di salah satu payudara, maka akan ada ASI yang masih tertinggal karena tidak dikeluarkan secara sempurna. Padahal, hisapan bayi akan merangsang tubuh untuk memproduksi ASI lagi. Jika kondisi ini terjadi berulang, bisa menyebabkan payudara bengkak.

  3. Posisi dan pelekatan yang tepat saat menyusui
    Pastikan bayi menyusu dengan posisi dan pelekatan yang tepat. Posisi dan pelekatan yang kurang tepat, membuat bayi tidak bisa menghisap payudara dengan sempurna, sehingga ASI yang bisa dikeluarkan pun tidak maksimal.


Referensi :
ABM Clinical Protocol #20: Engorgement. BREASTFEEDING MEDICINE Volume 4, Number 2, 2009
http://www.bfmed.org/Media/Files/Protocols/Protocol%2020%20-%20Engorgement%206-2009.pdf

Breast Engorgement. www.webmd.com

Infant and Young Child Feeding: Model Chapter for Textbooks for Medical Students and Allied Health Professionals. WHO, 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar