Tampilkan postingan dengan label food facts. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label food facts. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 April 2023

5 Manfaat Alpukat untuk Kesehatan

18.26 0

Alpukat (Persea americana) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Amerika latin, terutama Mexico. Alpukat merupakan salah satu sumber lemak nabati yang sangat baik, terutama kandungan asam lemak tak jenuh rantai pendek dan sedang. Alpukat juga megandung gula dan karbohidrat yang rendah namun cukup mengandung serat sehingga sering dikonsumsi penderita diabetes untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah kolesterol. Selain itu, alpukat juga banyak mengandung vitamin B, vitamin C, vitamin K, asam folat, Kalium, magnesium dan karotenoid terutama luetin dan zeaxanthin.



5 Manfaat Alpukat untuk Kesehatan

  • Kesehatan Jantung
    Alpukat mengandung asam lemak tak jenuh, terutama asam oleat yang cukup tinggi. Meskipun alpukat mengandung lemak yang cukup tinggi dalam 100 gram nya (14,7 gram) namun, lemak yang berasal dari tanaman tentu saja bebas dari kolesterol. Lemak yang berasal dari sumber pangan nabati dikenal fitosterol yang justeru sangat baik untuk menurunkan kadar koleserol LDL di dalam tubuh. 

    Menurut penelitian yang dilakukan terhadap 69.000 perempuan dan 42.000 pria di Amerika, dan diikuti selama 30 tahun ditemukan bahwa konsumsi alpukat dalam jangka panjang bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Hasil dari peneltiian yang diterbitkant ahun 2022 oleh Journal of the American Heart Association ini menyatakan bahwa diabndingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi alpukat,  konsumsi minimal 2 porsi atau lebih alpukat dalam seminggu bisa meurunkan risiko penyakit jantung sampai 16%. Juga bisa menurunkan risiko penyakit jantung koroner sampai 21%. Satu porsi alpukat ini setara dengan 1/2 buah alpukat atau sekitar 80 gram alpukat.

  • Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2
    Alpukat tidak banyak mengandung karbohidat total, sumebr serat yang baik dan kaya akan asam lemak tak jenuh. Makanan yang sebaiknya dihindari baik untuk mencegah maupun bagi penderita diabetes adalah makanan yang memiliki kadar indeks glikemiks (IG) tinggi. Indeks Glikemiks yang tinggi meningkatkaan kadar gula darah di dalam tubuh lebih cepat sehingga bisa mengganggu kerja insulin tubuh. Kandungan IG alpukat cukup rendah, yaitu 40, makanan dikatakan memiliki IG rendah jika angkanya <55. 

  • Kesehatan Pencernaan
    Kandungan serat dalam alpukat yang cukup tinggi bekerja sebagai prebiotik di dalam tubuh. Prebiotik bisa disebut sebagai makanan untuk bakteri baik yang ada di salura pencernaan dan sangat baik untuk pertumbuhan flora usus terutama di kolon. Penelitian yang diterbitkan Journal of Nutrition tahun 2021 menyebutkan bahwa konsumsi alpukat bisa meningkatkan bakteri yang berfungsi untuk fermentasi serat, yang sangat baik untuk kesehatan pencernaan.
  • Cegah Katarak
    Katarak menjadi salah satu penyakit mata yang banyak diderita di Indonesia. Sekitar 250.000 atau 0,1% orang di Indonesia menderita katarak. Selain kaya akan asam lemak tak jenuh, alpukat juga banyak mengandung karotenoid, lutein dan zeaxanthin. Ketiga zat ini merupakan fitokimia yang larut dalam lemak dan banyak ditemukan pada mata manusia untuk melindungi mata dari bahaya sinar UV dari matahari. Konsumsi makanan yang tingga lutein, zeaxanthin dan jenis karoten lain yang larut lemak ini menurunkan risiko katarak.
  • Turunkan Risiko Hipertensi
    Alpukat mengandung kalium yang lebih tinggi dibandingkan pisang. Selain itu, alpukat juga sumber asam lemak tak jenuh, magnesium, dan serat yang baik. Kombinasi dari beberapa kandungan zat gizi ini bisa dijadikan alasan mengapa konsumsi alpukat bisa menurunkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian di Mexico selama lebih dari 25 tahun menyebutkan bahwa konsumsi 5 porsi atau lebih alpuakt dalam seminggu bisa menurunkan kejadian hipertensi sampai 17% jika dibandingkan dengan orang yang tidak atau mengonsumsi alpukat lebih sedikit. 





Referensi :

1. Pacheco LS< Li Y, RImm EB, Manson JE, Sun Q, Rexrode K, Hu FB, Guasch-Ferré M. Avocado Consumption and Risk of Cardiovascular Disease in US Adults. Journal of the American Heart Association. 2022 Mar 30:e024014. 

2. Thompson SV, Bailey MA, Taylor AM, Kaczmarek JL, Mysonhimer AR, Edwards CG, Reeser GE, Burd NA, Khan NA, Holscher HD. Avocado Consumption Alters Gastrointestinal Bacteria Abundance and Microbial Metabolite Concentrations among Adults with Overweight or Obesity: A Randomized Controlled Trial. J Nutr. 2021 Apr 8;151(4):753-762. doi: 10.1093/jn/nxaa219. PMID: 32805028; PMCID: PMC8030699.

3.  Monge A, Stern D, Cortés-Valencia A, Catzín-Kuhlmann A, Lajous M, Denova-Gutiérrez E. Avocado consumption is associated with a reduction in hypertension incidence in Mexican women. Br J Nutr. 2022 Aug 18:1-8. doi: 10.1017/S0007114522002690. Epub ahead of print. PMID: 35979778.

Senin, 24 April 2023

Pilih Salmon Atau Lele untuk MPASI?

02.29 0

Ikan salmon menjadi salah satu jenis ikan yang cukup populer di kalangan para ibu milenial dalam memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Tren pemberian ikan salmon ini muncul di berbagai platform sosial media karena ikan salmon dianggap menjadi sumber lemak omega-3 yang sangat penting untuk pertumbuha balita. Namun, ikan salmon yang beredar di Indonesia sekitar 60% ikan salmon yang beredar di Indonesia diimpor dari Norwegia. Karena habitat asal ikan salmon dengan kandungan gizi terbaik memang berasal dari perairan di Alaska, Kanada dan Norwegia. Sebagai jenis ikan yang bukan produk lokal, tentu ikan salmon memiliki harga jual yang tinggi di Indonesia.

Manfaat dan Kebutuhan Omega-3

Omega-3 merupakan salah satu jenis asam lemak esensial (jenis asam lemak yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia). Asam lemak Omega-3 pada tubuh akan diubah menjadi asam alfa-linoleic (ALA), asam eicosapentanoic (EPA), dan asam decosahexanoic (DHA). Pemenuhan Omega-3 dalam 10 bulan pertama setelah kelahiran sangat penting karena tidak hanya berfungsi dalam pertumbuhan mata dan otak bayi namun juga berpengaruh terhadap kemampuan kognitifif, belajar, perilaku dan organ reproduksi. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) kebutuhan Omega-3 bayi usia 0 - 11 bulan adalah 0,5 gram dan untuk anak usia 1 - 3 tahun adalah 0.7 gram setiap harinya.

Perbandingan Omega-3 Ikan Salmon dan Lele 

Mengingat pentingnya manfaat omega-3 untuk pertumbuhan anak, penting untuk memastikan pemenuhan asupan omega-3 setiap hari. Dalam 100 gram daging ikan salmon mengandung sekitar 2.2 gram Omega 3. Tentu, konsumsi 50 gram ikan salmon sudah mencukupi kebutuhan Omega 3 untuk anak sampai usia 3 tahun. Namun, memberikan MP-ASI dengan menu mengandung ikan salmon setiap hari tentu cukup menguras pengeluaran. 


Jika dibandingkan dengan ikan lele, dalam 100 gram ikan lele mengandung 237 mg atau 0,237 gram Omega.  Artinya setiap 100 gram konsumsi daging ikan lele sudah memenuhi setengah kebutuhan Omega 3 untuk bayi usia 6 -11 bulan, dan sepertiga kebutuhan anak usia 1-3 tahun. Meskipun kandungan Omega-3 dalam ikan lele tidak sebanyak dalam ikan salmon, ikan lele memiliki kandungan zat besi dan zinc yang tidak kalah dengan salmon.


Perlu diketahui juga bahwa Omega-3 tidak hanya didapatkan dari satu jenis makanan. Omega-3 juga banyak ditemukan pada kacang kedelai, minyak sayur, dan jenis kacang-kacangan lainnya. Selain itu, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan melanjutkan pemberian ASI sampai usia 2 tahun juga memastikan anak mendapatkan asupan Omega-3 yang cukup untuk pertumbuhannya.







Referensi :

  1. DiNicolantonio JJ, O'Keefe JH. The Importance of Marine Omega-3s for Brain Development and the Prevention and Treatment of Behavior, Mood, and Other Brain Disorders. Nutrients. 2020 Aug 4;12(8):2333. doi: 10.3390/nu12082333. PMID: 32759851; PMCID: PMC7468918.
  2. https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/173714/nutrients




Selasa, 21 Februari 2023

Manfaat Alpukat Turunkan Tekanan Darah

16.55 0

Alpukat merupakan buah yang kaya akan nutrisi, termasuk lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, alpukat juga dikenal memiliki manfaat kesehatan yang baik, salah satunya adalah dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.



Berikut adalah beberapa manfaat alpukat untuk hipertensi:

  1. Kaya akan kalium: Alpukat mengandung kalium yang cukup tinggi, yang merupakan mineral penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mengatur tekanan darah. Konsumsi kalium yang cukup dapat membantu mengurangi efek natrium pada tubuh, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

  2. Kaya akan lemak sehat: Alpukat mengandung lemak sehat tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah.

  3. Kaya akan serat: Alpukat mengandung serat yang cukup tinggi, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dan mengurangi kolesterol jahat dalam darah.

  4. Kaya akan vitamin dan mineral: Alpukat mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin C, vitamin E, vitamin K, vitamin B6, magnesium, dan folat, yang semuanya dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah.

  5. Menurunkan risiko obesitas: Alpukat dapat membantu menurunkan risiko obesitas, yang merupakan faktor risiko hipertensi. Karena alpukat kaya akan lemak sehat dan serat, hal ini dapat membuat perut merasa kenyang lebih lama dan membantu mengurangi asupan kalori yang tidak sehat.

Namun, meskipun alpukat memiliki manfaat kesehatan yang baik, tetap disarankan untuk mengonsumsinya dengan bijak dan tidak berlebihan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi alpukat dalam jumlah banyak, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

Inilah Waktu Terbaik untuk Berjemur

06.33 0




Berjemur di bawah sinar matahari adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan vitamin D, yang diperlukan oleh tubuh untuk kesehatan tulang dan sistem kekebalan. Waktu terbaik untuk berjemur tergantung pada lokasi geografis, musim, dan faktor lainnya.

Secara umum, waktu terbaik untuk berjemur adalah antara pukul 10 pagi hingga 2 siang, ketika sinar matahari terkuat. Pada saat ini, kulit Anda dapat menghasilkan vitamin D dengan lebih efisien. Namun, jika Anda tinggal di daerah yang dekat dengan khatulistiwa, sinar matahari yang kuat bisa terjadi sepanjang hari. Oleh karena itu, dalam kondisi ini, waktu terbaik untuk berjemur adalah selama pagi dan sore hari, ketika sinar matahari tidak terlalu kuat.

Selain waktu, faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi produksi vitamin D melalui sinar matahari adalah suhu, waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari, dan warna kulit Anda. Semakin banyak area kulit Anda yang terpapar sinar matahari, semakin banyak vitamin D yang dapat diproduksi oleh tubuh Anda.

Namun, berjemur di bawah sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit dan bahaya kanker kulit, jadi sangat penting untuk tidak berjemur terlalu lama. Direkomendasikan untuk berjemur selama sekitar 10-30 menit setiap hari, tergantung pada lokasi geografis, warna kulit, dan waktu yang dihabiskan di bawah sinar matahari.

Jika Anda tinggal di daerah yang kurang terpapar sinar matahari atau memiliki masalah kesehatan yang menghambat produksi vitamin D, Anda dapat mencari sumber vitamin D lainnya, seperti makanan yang kaya akan vitamin D atau suplemen vitamin D. Namun, sebelum mengonsumsi suplemen, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Alasan Penderita Hipertensi Hindari Konsumsi Garam

06.12 0



Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi di mana tekanan darah dalam arteri terus-menerus meningkat dan bisa meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan serius seperti serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Konsumsi garam yang berlebihan dapat memperburuk kondisi hipertensi, sehingga penderita hipertensi perlu menghindari atau membatasi asupan garam.

Garam mengandung natrium, dan natrium dapat membuat tubuh menahan lebih banyak air, yang menyebabkan peningkatan volume darah dan meningkatkan tekanan darah. Saat natrium diserap oleh tubuh, jumlah darah dalam sirkulasi akan meningkat, sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan darah dapat meningkat dan menyebabkan hipertensi.

Menghindari garam dan mengurangi konsumsi natrium dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Menurut American Heart Association, asupan natrium sehat untuk orang dewasa adalah kurang dari 2.300 mg per hari atau sekitar satu sendok teh garam. Namun, untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, jumlah ini dapat dikurangi hingga 1.500 mg per hari.

Selain mengurangi konsumsi garam, ada beberapa cara lain yang dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, seperti menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang rendah lemak jenuh dan kolesterol, dan menghindari konsumsi alkohol.

Penting untuk dicatat bahwa selain menghindari atau membatasi asupan garam, penderita hipertensi juga harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui diet yang tepat dan obat-obatan yang diperlukan untuk mengontrol tekanan darah mereka.

Si Pahit Pare untuk Cegah Diabetes

05.37 0


Pare (Momordica charantia) adalah sayuran yang biasanya digunakan dalam masakan Asia dan Afrika. Pare juga telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk diabetes.

Pare mengandung senyawa aktif yang disebut charantin, polipeptida-p, dan glikosida. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini dapat membantu mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes. Senyawa charantin, misalnya, diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada sel-sel tubuh sehingga membantu menurunkan kadar gula darah.

Selain itu, pare juga mengandung senyawa bernama polipeptida-p, yang merupakan senyawa yang mirip dengan insulin. Senyawa ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.

Namun, hasil penelitian tentang efek pare pada diabetes masih terbatas dan hasilnya tidak selalu konsisten. Beberapa studi menunjukkan efek positif pada pengurangan kadar gula darah, sedangkan yang lain tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Meskipun begitu, konsumsi pare memiliki manfaat lain yang baik untuk kesehatan. Pare kaya akan vitamin dan mineral, seperti vitamin C, folat, dan potasium. Selain itu, pare juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan dan membantu menjaga kesehatan jantung.

Penting untuk dicatat bahwa pare tidak dapat menjadi pengobatan utama untuk diabetes. Orang dengan diabetes yang tertarik untuk mencoba pare sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan mengonsumsinya sebagai bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang.

Pare adalah sayuran yang mengandung senyawa yang diyakini dapat membantu mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes. Meskipun efeknya masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, konsumsi pare dalam jumlah yang wajar dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang untuk orang dengan diabetes.

Inilah Alasan Kopi Bisa Mencegah Kantuk

04.44 0



Kopi mengandung kafein, sebuah senyawa stimulan yang dapat membantu mencegah rasa kantuk dan meningkatkan fokus dan kewaspadaan. Kafein bekerja dengan menghambat reseptor adenosin di otak, yang dapat memicu rasa kantuk.

Selain itu, kafein juga merangsang produksi neurotransmitter tertentu seperti dopamin, serotonin, dan norepinefrin, yang dapat meningkatkan suasana hati, memperbaiki kognisi, dan meningkatkan performa fisik.

Kopi juga mengandung antioksidan, seperti polifenol dan flavonoid, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dalam kopi dapat membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Namun, meskipun kafein dalam kopi dapat membantu mencegah kantuk dan meningkatkan kewaspadaan, terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat menyebabkan efek samping, seperti kecemasan, sakit kepala, dan insomnia. Kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, sehingga perlu dihindari oleh orang dengan kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Selain itu, terlalu banyak kopi yang dikonsumsi juga dapat memicu efek kecanduan dan dapat mengganggu pola tidur dan keseimbangan hormonal. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi kopi dengan bijak dan sebaiknya tidak melebihi dosis yang disarankan, yaitu tidak lebih dari 400 mg kafein per hari, yang setara dengan sekitar empat cangkir kopi hitam. Selain itu, sebaiknya menghindari minum kopi terlalu dekat dengan waktu tidur untuk menghindari gangguan tidur.

Kayu Manis untuk Diabetes?

04.40 0


Kayu manis (cinnamon) adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan dan pengobatan tradisional. Beberapa studi menunjukkan bahwa kayu manis dapat memiliki efek menguntungkan pada kadar gula darah pada penderita diabetes.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kayu manis dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada orang dengan diabetes tipe 2, yang dapat membantu tubuh mengontrol kadar gula darah. Kayu manis juga telah dikaitkan dengan penurunan kadar gula darah puasa dan hemoglobin A1c, yang merupakan pengukuran rata-rata kadar gula darah selama beberapa bulan terakhir.

Namun, penelitian tentang efek kayu manis pada diabetes masih terbatas dan hasilnya tidak konsisten. Beberapa studi menunjukkan efek yang positif, sementara yang lain tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam kadar gula darah antara kelompok yang diberi kayu manis dan kelompok yang tidak.

Selain itu, konsumsi kayu manis dalam jumlah yang besar dapat berisiko untuk kesehatan. Kayu manis mengandung senyawa coumarin yang dapat menjadi racun dalam jumlah besar. Oleh karena itu, orang dengan diabetes yang tertarik untuk mencoba kayu manis sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar.

Secara keseluruhan, meskipun kayu manis telah dikaitkan dengan efek menguntungkan pada kadar gula darah pada penderita diabetes, namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menentukan efektivitas dan keamanannya. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sangat dianjurkan sebelum mencoba kayu manis sebagai pengobatan diabetes.

Senin, 20 Februari 2023

Sayuran Anti Diabetes

17.49 0
Penderita diabetes di dunia semakin meningkat tiap tahunnya. Tak terkecuali di Indonesia. Namun, hanya 20,4% nya atau sekitar 3.7 juta yang sudah terdiagnosis dan selebihnya belum terdeteksi atau terdiagnosis. Penderita diabetes melitus akan mengalami beberapa komplikasi yang bisa membawa penurunan fungsi atau kualitas hidupnya seperti profil lemak darah yang menjadi faktor risiko terserang stroke dan penurunan fungsi penglihatan atau retinopati diabetes.

Penatalaksanaan diabetes yang paling utama adalah penjagaan asupan makanan atau diet yang tepat yang dikenal dengan 3 J yaitu Jumlah, Jadwal dan Jenis makanan yang harus tepat. Tepat jumlah berkaitan dengan jumlaha supan kalori dan lemak. Jadwal asupan makanan untuk penderita diabetes juga harus tepat untuk menjaga kadar glukosa dalam darah. Sedangkan jenis atau pemilihan bahan makanan pun harus diperhatikan. Karena ada jenis bahan makanan yang bisa menaikkan gula darah secara cepat atau dikenal dengan tinggi indeks glikemiks.


Sayuran dan Diabetes

Para penderita diabetes sangat dianjurkan untuk menjaga asupan karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat yang ada di dalam sayur adalah serat. Serat di dalam tubuh tidak akan dicerna menjadi gula darah, sebaliknya, serat justeru membantu regulasi pelepasan gula darah di dalam tubuh.

Selain kandungan seratnya, beberapa jenis sayuran mengandung zat fitokimia tertentu yang secara spesifik mampu membantu regulasi gula darah. Berikut adalah beberapa jenis sayuran yang dapat membantu mengontrol diabetes:

  1. Pare (Momordica charantia)
    Sayur yang terkenal rasa pahitnya ini nyatanya mengandung vitamin C yang tinggi. Selain itu kandungan vitamin A, vitamin E, vitamin B1, B2 and B3, juga vitamin B9 atau asam folat. Kandungan mineralnya pun cukup banyak diantaranya kalium, kalsium, zinc, fosfor bahkan zat besi.

  2. Bayam
    Bayam adalah sumber serat yang baik dan mengandung banyak nutrisi penting, termasuk vitamin A, C, dan K. Bayam juga rendah karbohidrat dan gula, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

  3. Brokoli
    Brokoli adalah sayuran yang kaya akan nutrisi dan serat, serta rendah kalori dan karbohidrat. Brokoli juga mengandung senyawa yang disebut sulforaphane, yang telah terbukti dapat membantu mengurangi kadar gula darah.

  4. Kubis
    Kubis mengandung senyawa yang disebut sulforaphane dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko diabetes. Kubis juga rendah kalori dan karbohidrat.

  5. Buncis
    Buncis adalah sumber serat yang baik dan mengandung banyak nutrisi penting, seperti vitamin C dan K. Buncis juga rendah kalori dan karbohidrat, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

  6. Paprika
    Paprika adalah sumber vitamin C yang baik dan mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi sel dari kerusakan. Paprika juga rendah kalori dan karbohidrat.

  7. Tomat
    Tomat mengandung senyawa yang disebut likopen, yang dapat membantu mengurangi risiko diabetes. Tomat juga rendah kalori dan karbohidrat.

  8. Wortel
    Wortel adalah sumber vitamin A yang baik dan mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Wortel juga rendah kalori dan karbohidrat.

  9. Kacang-kacangan
    Kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, dan kacang polong mengandung serat dan protein yang tinggi, serta rendah kalori dan karbohidrat.
Perlu diingat bahwa meskipun sayuran sangat baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes, jumlah dan jenis sayuran yang tepat harus dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengelola kondisi diabetes Anda dengan baik

Manfaat Kelor untuk Ibu Menyusui

17.29 0

Kelor atau Moringa oleifera adalah tumbuhan yang berasal dari India dan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi kesehatan. Kelor juga mulai banyak dikonsumsi di Indonesia setelah banyaknya penelitian yang menyebutkan kandungan gizinya yang tinggi. Salah satu manfaat kelor adalah memiliki khasiat yang dipercaya bisa untuk meningkatkan produksi ASI dan kualitasnya.



Berikut adalah beberapa manfaat kelor untuk produksi ASI:

  1. Kandungan gizi yang baik: Daun kelor mengandung berbagai zat gizi penting seperti vitamin A, C, dan E, serta mineral seperti kalsium, zat besi, dan magnesium. Zat gizi ini dapat membantu meningkatkan kualitas ASI.

  2. Merangsang produksi ASI: Kelor mengandung senyawa phytoestrogen yang dapat merangsang produksi ASI.

  3. Menyediakan kandungan antioksidan: Kelor mengandung antioksidan yang tinggi, seperti flavonoid dan asam askorbat, yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.

  4. Antiinflamasi: Kelor juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada payudara, yang sering kali menyebabkan produksi ASI yang rendah.

Namun, perlu diingat bahwa kelor tidak boleh menjadi satu-satunya sumber nutrisi untuk ibu menyusui. Sebaiknya, kelor dapat digunakan sebagai suplemen makanan atau minuman yang dapat membantu meningkatkan kualitas dan produksi ASI. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi kelor atau suplemen lainnya selama masa menyusui.

Minggu, 19 Februari 2023

5 Makanan Penyebab PCOS

08.50 0

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah kondisi medis yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kondisi ini adalah pola makan yang tidak sehat. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat menjadi penyebab PCOS :

  1. Karbohidrat Sederhana Makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti gula, tepung terigu putih, dan nasi putih, dapat memicu produksi insulin yang berlebihan dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu kondisi PCOS. Sebagai gantinya, pilihlah karbohidrat kompleks seperti roti gandum, nasi merah, kentang, ubi, dan jenis karbohidrat kompleks lainnya.
  2. Makanan Olahan Makanan olahan seperti daging olahan (kornet, sosis, nugget), camilan kemasan, dan makanan cepat saji yang mengandung banyak gula, garam, dan lemak trans yang dapat meningkatkan risiko terkena PCOS. Sebagai gantinya, pilihlah makanan segar dan alami seperti buah-buahan, sayuran, dan daging segar.
  3. Susu sapi Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi susu sapi yang mengandung hormon pertumbuhan dapat memicu produksi hormon androgen yang berlebihan dalam tubuh. Hal ini dapat memengaruhi keseimbangan hormonal dan memicu kondisi PCOS. Sebagai gantinya, pilihlah susu kedelai atau almond yang rendah lemak dan tidak mengandung hormon pertumbuhan.
  4. Lemak jenuh Makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, mentega, dan keju, dapat memicu peradangan dalam tubuh dan memicu kondisi PCOS. Sebagai gantinya, pilihlah lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan. Selain itu lemak jenuh juga bisa didapatkan dari makanan yang digoreng dengan metode deep frying seperti gorengan.
  5. Kafein Mengonsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh dan memicu kondisi PCOS. Sebagai gantinya, batasi konsumsi kafein dan pilihlah minuman herbal seperti teh hijau atau teh peppermint.
Selain faktor makanan, PCOS juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Jika Anda mencurigai bahwa Anda menderita PCOS, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pilihlah pola makan yang sehat dan seimbang untuk membantu mencegah dan mengelola kondisi ini.