Tampilkan postingan dengan label diet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label diet. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 April 2023

Mengenal 6 Jenis Vegetarian

00.36 0


Memiliki tubuh yang sehat dan ideal menjadi idakam setiap orang. Salah satu yang dilakukan adalah dengan banyak mengonsumsi sayuran dan buah dibandingkan daging merah dan produk olahan.
Sayuran dan buah memiliki kandungan serat yang tinggi yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah beberapa penyakit degeneratif mulai hipertensi, diabates sampai kanker.

Sejarah Diet Vegetarian

Diet vegetarian bukan jenis diet yang baru dilakukan oleh manusia. Jenis diet nenek moyang manusia lebih banyak mengonsumsi makanan berbahan tanaman atau dikenal dengan plant-based diet. Hal ini dikarenakan mengonsumsi makanan berasal dari tanaman atau sumber nabati lebih mudah dilakukan ketimbang mengonsumsi hewan karena harus berburu dan bisa mengancam nyawa. Selain itu, beberapa agama seperti Budha dan Hindu juga menganut diet vegetarian sebagai salah satu ajarannya. Namun, perkembangan diet vegetarian sebagai gaya hidup cukup sulit untuk dilacak secara pasti. 

Pada tahun 1847 kelompok diet vegetarian dibentuk di Inggris. Sementara di Amerika Serikat, terbentuk American Vegetarian Society pada tahun 1850 dan di Eropa perkumpulan diet vegetarian dimulai di Jerman dengan terbentuknya German Vegetarian Society pada tahun 1867. Pola konsumsi  vegetarian semakin berkembang di abad 20 setelah banyak penelitian epidemiologi menemukan banyaknya manfaat kesehatan pada beberapa populasi yang memiliki riwayat pola makan yang lebih banyak sumber nabatinya seperti di Asia, Afrika dan Meditaran. Bahwa masyarakat di ketiga wilayah tersebut lebih kecil berisiko terkena penyakit degeneratif dibandingkan dengan pola makan lainnya. 

Jenis-Jenis Vegetarian

Saat ini telah berkembang beberapa jenis pola makan vegetarian yang dijadikan salah satu gaya hidup sehat. Ada beberapa pilihan bagi Anda yang ingin mengadopsi gaya hidup sehat namun masih memiliki kecenderungan untuk tetap mengonsumsi beberapa jenis produk hewani tertentu. Berikut merupakan jenis-jenis vegetarian yang dikenal di masyarakat :

  1. Vegan
    Vegan merupakan jenis vegetarian yang menghindari ssemua jenis produk hewani seperti daging merah, ikan, daging unggas, telur, susu dan produk turunannya. Jenis diet ini mengandalkan produk kacang-kacangan dan polong-polongan seperti kedelai, kacang hijau, kacang tanah, dan lainnya sebagai sumber protein dalam asupannya. Sedangkan untuk lemak, biasanya bersumber dari mentega atau minyak tumbuhan seperti zaitun, minyak canola. minyak biji bunga matahari dan minyak kedelai.


  2. Lacto-vegetarian
    Kata 'lacto' berasal dari bahasa latin yang berarti susu. Diet lacto-vegetarian selain mengonsumsi sumber makanan nabati, juga masih mengonsumsi produk susu dan olahannya atau dairy foods. Mereka masih mengonsumsi susu, keju, yoghurt, kefir dan produk turunan susu lainnya. Manfaatnya, jenis diet ini lebih bisa memastikan mereka mengonsumsi beberapa jenis vitamin dan mineral yang banyak berasal dari produk hewani seperti kalsium, vitamin D, zat besi, dan zinc.

  3. Ovo-vegetarian
    Kelompok ovo-vegetarian hanya mengonsumsi telur sebagai sumber protein hewani. Kelompok ini memiliki risiko kekurangan zat gizi tertentu seperti vitamin B12, zat besi dan calsium.

  4. Lacto-Ovo Vegetarian 
    Seperti istilahnya, lacto-ovo vegetarian mengonsumsi telur dan produk susu serta turunannya sebagai sumber pangan hewani. Kelompok ini cenderung lebih rendah kekurangan zat gizi karena mengonsumsi sumber makanan yang lebih beragam dibandingkan hanya lacto dan ovo-vegetarian saja.


  5. Pescetarian
    Kata 'pesce' diturunkan dari bahasa Italia yang berarti ikan. Jenis vegetarian ini mengonsumsi ikan sebagai sumber protein hewani, termasuk ke dalamnya berbagai macam seafood atau olahan laut. Namun, para pecetarian juga banyak yang masih mengonsumsi telur dan susu ke dalam dietnya. 

  6. Pollotarian
    Secara bahasa, kata 'Pollo' diterjemahkan dari bahasa Spanyol yang berarti ayam. Pola diet ini mengonsumsi hewan unggas seperti ayam, bebek, dan kalkun namun tidak mengonsumsi daging merah juga babi. Beberapa penganut Pollotarian juga mengonsumsi susu dan telur, walaupun sebagian tidak. Mitip dengan Pescetarian, pola diet ini juga termasuk cukup beragam dalam pola asupannya.


Jenis-Jenis Vegetarian



Referensi :
  1. Leitzmann C. Vegetarian nutrition: past, present, future. Am J Clin Nutr. 2014 Jul;100 Suppl 1:496S-502S. doi: 10.3945/ajcn.113.071365. Epub 2014 Jun 4. PMID: 24898226.

Jumat, 24 Februari 2023

Diet Tepat Untuk Endometriosis

22.59 0




Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan jaringan endometrium (lapisan dalam rahim) tumbuh di luar rahim. Endometriosis dapat menyebabkan nyeri panggul yang parah dan infertilitas pada beberapa wanita. Menurut badan kesehatan dunia atau WHO, sekitar 10% atau 190 juta wanita usia subur di dunia mengalami endometriosis. Kondisi ini bisa dialami oleh wanita sejak menarche atau haid pertama kali sampai mejelang usia menopause. Belum diketahui penyebab pasti dari endometriosis, para peneliti masih melakukan penelitian tentang hubungan beberapa jenis makanan atau diet dengan endometriosis. Beberapa penelitian menyarankan makanan yang mencegah peradangan atau inflamasi untuk mengurangi gejala yang dirasakan.
Berikut beberapa anjuran diet untuk mengurangi gejala endometriosis

Berikut adalah beberapa makanan yang berhubungan dengan penyakit endometriosis:

  1. Konsumsi makanan berfungsi sebagai anti-inflamasi: Makanan anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan yang terkait dengan endometriosis. Makanan seperti ikan berlemak, alpukat, kacang-kacangan, dan sayuran hijau dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan secara umum.

  2. Hindari makanan yang memicu peradangan Beberapa makanan dapat memicu peradangan, seperti makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh. Hindari makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman bersoda, serta makanan yang mengandung gula tambahan dan lemak jenuh yang tinggi.

  3. Pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi gluten Beberapa wanita dengan endometriosis melaporkan gejala yang lebih ringan setelah mengurangi konsumsi gluten. Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum atau tepung terigu dan pasti banyak digunakan dalam bahan pembuatan kue dan roti. Meskipun penelitian tidak jelas tentang hubungan antara gluten dan endometriosis, mengurangi konsumsi gluten mungkin membantu mengurangi gejala pada beberapa wanita.

  4. Konsumsi makanan tinggi serat Makanan tinggi serat dapat membantu mengurangi konstipasi, yang sering terjadi pada wanita dengan endometriosis. Konsumsi makanan seperti sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu meningkatkan asupan serat.

  5. Pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi daging merah dan produk susu Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi daging merah dan produk susu dengan risiko endometriosis. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi daging merah dan produk susu seperti keju untuk mengurangi risiko endometriosis.

  6. Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen Beberapa suplemen mungkin membantu mengurangi gejala endometriosis, seperti minyak ikan, vitamin D, dan magnesium. Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi suplemen.


Referensi :
  1. WHO.Endometriosis.https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/endometriosis
  2. Huijs, E., & Nap, A. W. (2020). The effects of nutrients on symptoms in women with endometriosis: a systematic review. Reproductive BioMedicine Online. doi:10.1016/j.rbmo.2020.04.014

Minggu, 19 Februari 2023

6 Makanan Tingkatkan Produksi Sperma

09.36 0

Dalam merencanakan kehamilan, penting untuk diperhatikan tidak hanya dari sisi kesehatan wanita. Pria juga memiliki peran penting dalam mensukseskan program kehamilan. Karena keberhasilan program kehamilan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas sel telur wanita tapi juga kualitas sperma.


Namun, tidak semua pria memiliki sperma yang sehat dan banyak yang tidak mengetahui jika kualitas sperma-nya jelek. Hal ini dikarenakan hampir tidak adanya gejala pada pria jika memiliki kondisi kelainan pada sperma, salah satunya adalah oligospermia. Kondisi dimana jumlah sperma di bawah jumlah normal yaitu kurang dari 15 juta per 1 ml air mani.

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi jumlah sperma meliputi gaya hidup, pola makan, dan asupan nutrisi. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat membantu meningkatkan produksi sperma :

  1. Makanan yang kaya antioksidan Antioksidan membantu melindungi sel dari kerusakan dan memperbaiki sel yang rusak. Makanan yang kaya antioksidan seperti buah-buahan dan sayuran dapat membantu meningkatkan produksi sperma. Contohnya adalah stroberi, anggur, blueberry, brokoli, bayam, dan tomat.
  2. Makanan tinggi asam lemak omega-3 Asam lemak omega-3 merupakan jenis lemak sehat yang dapat membantu meningkatkan kesuburan pria. Makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 meliputi ikan laut, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  3. Protein Protein sangat penting untuk produksi sperma yang sehat. Pilihlah sumber protein yang sehat seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan telur.
  4. Makanan tinggi Zinc Seng adalah mineral yang penting untuk produksi sperma yang sehat. Makanan yang kaya akan seng meliputi kerang, ayam, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  5. Makanan tinggi kandungan Asam Folat Folat adalah nutrisi yang penting untuk kesuburan pria. Makanan yang kaya akan folat meliputi sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Selain memperhatikan asupan nutrisi, pria dengan oligospermia juga perlu menghindari gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol secara berlebihan, dan stres yang berlebihan. Mengelola stres dan menjaga berat badan yang sehat juga dapat membantu meningkatkan produksi sperma


5 Makanan Penyebab PCOS

08.50 0

PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah kondisi medis yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kondisi ini adalah pola makan yang tidak sehat. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat menjadi penyebab PCOS :

  1. Karbohidrat Sederhana Makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti gula, tepung terigu putih, dan nasi putih, dapat memicu produksi insulin yang berlebihan dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan kadar gula darah dan memicu kondisi PCOS. Sebagai gantinya, pilihlah karbohidrat kompleks seperti roti gandum, nasi merah, kentang, ubi, dan jenis karbohidrat kompleks lainnya.
  2. Makanan Olahan Makanan olahan seperti daging olahan (kornet, sosis, nugget), camilan kemasan, dan makanan cepat saji yang mengandung banyak gula, garam, dan lemak trans yang dapat meningkatkan risiko terkena PCOS. Sebagai gantinya, pilihlah makanan segar dan alami seperti buah-buahan, sayuran, dan daging segar.
  3. Susu sapi Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi susu sapi yang mengandung hormon pertumbuhan dapat memicu produksi hormon androgen yang berlebihan dalam tubuh. Hal ini dapat memengaruhi keseimbangan hormonal dan memicu kondisi PCOS. Sebagai gantinya, pilihlah susu kedelai atau almond yang rendah lemak dan tidak mengandung hormon pertumbuhan.
  4. Lemak jenuh Makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging merah, mentega, dan keju, dapat memicu peradangan dalam tubuh dan memicu kondisi PCOS. Sebagai gantinya, pilihlah lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan. Selain itu lemak jenuh juga bisa didapatkan dari makanan yang digoreng dengan metode deep frying seperti gorengan.
  5. Kafein Mengonsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh dan memicu kondisi PCOS. Sebagai gantinya, batasi konsumsi kafein dan pilihlah minuman herbal seperti teh hijau atau teh peppermint.
Selain faktor makanan, PCOS juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Jika Anda mencurigai bahwa Anda menderita PCOS, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pilihlah pola makan yang sehat dan seimbang untuk membantu mencegah dan mengelola kondisi ini.

7 Tips Diet Penderita PCOS

08.08 0
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah kondisi hormonal yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kebugaran wanita. PCOS terkait dengan berbagai gejala seperti peningkatan berat badan, ketidakseimbangan hormon, dan kesulitan hamil. Diet dan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi gejala PCOS dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa tips diet untuk wanita dengan PCOS :


 


  1. Konsumsi makanan yang rendah indeks glikemik
    Makanan yang rendah indeks glikemik dapat membantu mengendalikan gula darah dan insulin dalam tubuh. Konsumsi makanan yang tinggi indeks glikemik dapat meningkatkan resistensi insulin, yang dapat memperburuk gejala PCOS. Beberapa contoh makanan yang rendah indeks glikemik adalah sayuran hijau, buah-buahan segar, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

  2. Hindari makanan olahan dan cepat saji
    Makanan olahan dan cepat saji sering mengandung gula tambahan dan lemak jenuh yang tidak sehat. Hindari makanan ini dan ganti dengan makanan segar yang lebih sehat. Memasak sendiri di rumah juga dapat membantu Anda mengontrol apa yang masuk ke dalam tubuh.

  3. Konsumsi protein dan serat yang cukup
    Protein dan serat dapat membantu menjaga kenyang dan mengurangi rasa lapar. Konsumsi makanan yang mengandung protein dan serat, seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau.

  4. Kurangi konsumsi karbohidrat olahan
    Karbohidrat olahan seperti roti putih, pasta, dan nasi putih dapat meningkatkan gula darah dengan cepat. Cobalah mengganti dengan karbohidrat kompleks seperti roti gandum, beras merah, atau quinoa.

  5. Konsumsi lemak sehat
    Lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan poli tidak hanya membantu menjaga kesehatan jantung, tetapi juga dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan reproduksi. Konsumsi lemak sehat seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan berlemak.

  6. Minum air putih cukup
    Minum banyak air dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Pastikan untuk minum setidaknya 8-10 gelas air setiap hari.

  7. Hindari kafein
    Kafein dapat mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh. Cobalah menghindari atau mengurangi konsumsi kafein, terutama jika Anda ingin hamil.
Menjalani gaya hidup sehat, termasuk dengan menjaga pola makan yang sehat, dapat membantu mengendalikan gejala PCOS dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk membantu mengatasi keluhan dan gejala tersebut.

Kamis, 14 Juli 2016

Gizi Untuk Persiapan Kehamilan

15.25 0

Fakta tentang Fertilitas atau Kesuburan
Sebelum membahas lebih jauh tentang nutrisi secara spesifik untuk mempersiapkan kehamilan, sangat baik jika kita melihat fakta-fakta berikut: 

Masalah infertilitas ternyata berasal disebabkan 1/3 dari isteri, 1/3 dari suami dan 1/3 dari suami-isteri.

Menurut Obgyn News, salah satu kelompok penelitian dari Harvard, sebanyak 79% pasangan yang tidak atau kurang subur kurang mengkonsumsi makanan sumber antioksidan (terutama buah dan sayur).

Merokok, bisa mengurangi jumlah produksi sperma sampai 17% dan dari Journal Fertility and Sterility, berhenti merokok bisa meningkatkan jumlah sprema sampai 800%!!


    Wanita yang mengkonsumsi kafein berlebih (kafein bisa didapatkan dari kopi, cokelat, obat bebas penurun rasa sakit kepala, the, minuman bersoda) berisiko 45% lebih tinggi untuk lebih lama hamil. Konsumsi suplemen zinc, asam folat dan zat besi bisa meningkatkan kualitas sperma laki-laki. 
     Apa yang kita makan sekarang berpengaruh terhadap kesehatan sel telur dan sperma 90 hari ke depan. Dari beberapa fakta tersebut bisa kita simpulkan, bahwa masalah fertilitas sebenarnya bisa kita ubah dengan merubah pola makan dan pola hidup kita serta pola pemilihan bahan makanan yang baik atau tidak bagi kita. Nah, tidak ada kata terlambat. Bisa kita mulai dari sekarang juga dengan meningkatkan ikhtiar kita salah satunya merubah jenis makanan. 
      
  1.        Berat Badan
    Sebelum hamil, terutama bagi wanita sangat penting. Berat badan yang kurang ideal akan berdampak pada cadangan energy bagi tubuh yang banyak dibutuhkan di awal trisemester. Karena pada awal kehamilan, sering mengalami mual, muntah sehingga asupan makanan berkurang. Maka, simpanan lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan energy ini. Bahkan seorang ibu pada trisemester pertama seringkali mengalami penurunan berat badan. Tapi, meningkatkan berat badan bukanlah sebuah hal yang perlu diutamakan. Menurut Allan Warker, professor nutrisi dari Harvard Medical School, pemilihan bahan makan yang berkualitas lebih baik dibandingkan mengkonsumsi banyak makanan tanpa melihat kualitasnya. Contohnya, buah semangka yang memiliki kalori sedikit, bisa diganti dengan alpukat yang memiliki kalori lebih banyak.
Masalah lain juga akan muncul jika seorang ibu hamil memiliki berat badan berlebih sebelum kehamilan. Kondisi ini bisa berdampak pada masalah kesehatan selama kehamilan seperti hipertensi dan diabetes gestasional. Paling baik, jika sebelum hamil, calon ibu bisa meurunkan berat badan setidaknya 10% dari berat badan saat ini.
      
       2. Kualitas Karbohidrat, bukan Kuantitas
Pilihan jenis karbohidrat paling baik adalah karbohidrat kompleks. Karena lebih banyak mengandung serat dan tidak menaikkan gula darah atau insulin dengan cepat pula. Dalam berbagai penelitian yang melihat hubungan konsumsi karbohidrat dengan fertilitas melihat bahwa jumlah karbohidrat yang dikonsumsi tidak berpengaruh terhadap fertilitas. Baik orang yang mengkonsumsi karbohidrat sebanyak 60% atau 45% dari total kalori yang dikonsumsi, memiliki kecenderungan masalah fertilitas yang sama. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata wanita yang mengkonsumsi karbohidrat sederhana, seperti roti putih gula pasir berlebih (termasuk dalam minuman kemasan), 80% nya memiliki masalah infertilitas. Jadi, bukan kuantitas melainkan kualitas karbohidrat. Menjadi lebih baik jika sahabat dalam program kehamilan mengganti beras putih dengan beras merah, roti putih dengan roti gandum.
       
      3. Lemak Trans Bukan Kolesterol
Kolesterol adalah salah satu jenis lemak yang sering disalahkan dalam tubuh. Sama dengan karbohidrat, dari penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, menemukan fakta bahwa bukanlah kolesterol, lemak jenuh ataupun lemak tak jenuh yang mempengaruhi kondisi kurang subur atau subur. Melainkan lemak trans.
Lemak trans adalah lemak yang bisa diproduksi dari proses pemanasan dan pengolahan minyak seperti deep frying dan proses hidrogenasi. Sumber makanan yang memiliki lemak trans diantaranya adalah margarine, mentega, ayam goreng, donat dan kentang goreng.
Semakin tinggi konsumsi lemak trans, semakin tinggi kemungkinan kegagalan ovulasi. Konsumsi lemak trans sampai 4 gram sehari sudah bisa memberikan efek infertilitas. Jumlah ini setara dengan 2 sendok makan penuh margarine/mentega, satu porsi kentang goreng atau sebuah donat.
     
      4. Protein Nabati Yang Lebih Baik
Kegagalan ovulasi 39% lebih sering terjadi pada wanita yang mengkonsumsi protein hewani lebih tinggi daripada yang lebih rendah. Mengganti 25% protein hewani dengan 25% protein nabati berhubungan dengan turunnya risiko kegagalan ovulasi sampai 50%.
Jadi, mulai sekarang, sahabat bisa mengkonsumsi sumber kacang-kacangan lebih banyak.

5.  Yuk Makan Sayur dan Buah Lebih Banyak 
        Sudah disebutkan sebelumnya, kebanyakan pasangan infertile mengkonsumsi sumber antioksidan lebih sedikit. Sumber antioksidan paling baik adalah dari buah dan sayur, terutama yang memiliki warna-warna mencolok. Salah satu jenis antioksidan yang mempengaruhi kesuburan adalah lipoic acid. Zat ini banyak ditemukan di bayam, brokoli dan kentang. Zat ini telah terbukti mampu melindungi organ reproduksi wanita, bahkan bisa meningkatkan kualitas sperma dan pergerakan sprema.



Referensi:
Rodriguez, Hethir.2011.The Fertility Diet.www.naturalfertilitydiet.com
Walker, W Allan.2006.The Harvard Medical School Guide To Healthy Eating During Pregnancy.Mc Graw-HillChavarro and Willett.2007. Fat, Carbs and the Science of Conception.www.health.harvard.edu

Sabtu, 26 Desember 2015

Sudah Minum Susu, Yakin Kebutuhan Vitamin D Anda Sudah Cukup?

22.59 0
Asupan vitamin D sangat penting bagi tubuh. Manfaat vitamin D diantaranya adalah untuk imunitas bahkan pencegah kanker. Bagaimana caranya untuk bisa memenuhi kebutuhan vitamin D dalam sehari?

Kandungan vitamin D di dalam makanan, serta makanan yang mendangung vitamin D ternyata tidak sebanyak makanan yang mengandung vitamin A maupun vitamin C. Kabar baiknya, manusia sudah diciptakan bisa memproduksi vitamin D secara alami dengna bantuan sinar UVB dari matahari.

Lalu, apakah hanya dengan mengandalkan vitamin D dari sinar matahari sudah mampu memenuhi kebutuhan harian vitamin D? Atau, cukupkah asupan vitamin D hanya dari makanan saja?

Kebutuhan Vitamin D Harian
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia tahun 2013, kebutuhan vitamin D pria dan wanita di usia 1-64 tahun adalah sektiar 15 mcg (mikro gram) dalam satu hari. Sedangkan kebutuhan vitamin D bayi dari lahir sampai usia 11 bulan adalah skeitar 5 mcg saja.

Untuk wanita hamil dan menyusui tidak ada tambahan kebutuhan akan vitamin D. Selain dalam ukuran mikro gram, kebutuhan akan vitamin D seringkali juga diukur dengan satuan IU atau International Unit. Untuk kebutuhan 15 mcg setara dengan 600 IU, sedangkan untuk 5 mcg setara dengan 200 IU.

Makanan Sumber Vitamin D
Beberapa makanan yang mengandung vitamin D tertinggi diantaranya adalah susu, telur dan ikan terutama ikan salmon, sarden dan tuna.

Vitamin D yang ada di dalam telur hanya sekitar 43 IU. Jika melihat kebutuhan harian antara 200 - 600 IU, bisa dipastikan harus mengkonsumsi minimal 10 butir telur dalam sehari untuk memenuhi kebutuhan Vitamin D ini.

Kandungan viatmin D pada ikan salmon adalah yang tertinggi, sekitar 500 IU untuk setiap porsinya. Permasalahannya, tidak semua diantara kita mampu mengkonsumsi ikan salmon setiap hari, Baik karena alasan harga maupun ketersediaan ikan tersebut.

Vitamin D di dalam susu menurut beberapa sumber bervasiari antara 103-105 IU untuk satu porsi atau sekitar 250 ml. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D hanya dari susu saja, minimal mengkonsumsi 6 gelas susu dalam sehari atau 1200 ml lebih. 

Masalahnya bagaimana dengan sebagian dari kita yang tidak bisa mengkonsumsi susu karena alergi atau intoleransi laktosa?

Untuk mengatasi kondisi ini, vitamin D banyak ditambahkan ke dalam makanan atau sering disebut dengan fortifikasi. Penambahan ini diharapkan mampu meningkatkan kecukupan vitamin D yang didapatkan dari makanan.

Namun kenyataannya, penambahan vitamin D dalam makanan pun dirasa belum cukup dan belum efektif. Lalu, adakah solusi lainnya?

Surga Vitamin D ada Di Kulit Kita

Jika asupan vitamin D dari makanan tidak atau belum cukup memenuhi kebutuhan dalam sehari, lalu bagaimana dengan vitamin D yang diproduksi tubuh dengan bantuan sinar matahari?

Kulit manusia mampu memproduksi vitamin D. Menurut penelitian, paparan sekitar 100% sinar matahari ke kulit tubuh manusia (dalam kondisi seperti berjemur dengan pakaian minimal), setara dengan ketika kita mengkonsumsi vitamin D dalam jumlah 10.000 - 25.000 vitamin D oral.

Bahkan, paparan sekitar 6% kulit tubuh saja terhadap sinar matahari, mampu menghasilkan vitamin D setara dengan 600 - 1000 IU vitamin D oral.

Penelitian lain, yang sering dikenal dengan 'Holick's rule' menyatakan bahwa hanya dengan paparan kulit di area wajah dan kedua tangan selama 5-30 menit di antara jam 10 pagi sampai jam 3 sore dua kali dalam seminggu pun sudah cukup memenuhi kebutuhan vitamin D secara adekuat. Perlu diingat bahwa vitamin D adalah vitamin yang larut lemak, sehingga mampu disimpan di dalam tubuh dalam waktu yang cukup lama.

Dari paparan singkat di atas bisa sedikit disimpulkan jika hanya mengandalkan asupan vitamin D dari makanan saja, belum bisa memenuhi kebutuhan dalam sehari. Sebaliknya, jika dikombinasikan atau bahkan hanya dengan membiarkan sinar matahari menyentuh kulit kita dalam waktu yang singkat, sudah mampu memenuhi kebutuhan vitamin D.

Meskipun demikian, ada beberapa faktor juga yang mempengaruhi produksi vitamin D di kulit oleh sinar matahari. Silakan baca artikel selanjutnya untuk mengetahui faktor apa saja yang bisa mempengaruhi produksi vitamin D di kulit.

Jadi, sudah cukupkah kebutuhan vitamin D Anda hari ini?



Referensi
Nimitphong H, Holick MF. Vitamin D status and sun exposure in southeast Asia. Dermato-endocrinology. 2013;5(1):34-37. doi:10.4161/derm.24054.
Food SOurces of Vitamin D.Diettians of Canada